Stok Beras Sedikit Dan Impor Sulit, Jokowi Tugaskan IPB Untuk Tangani Urusan Pangan
Mon, 18 Sep 2023Posted by AdminPresiden Joko Widodo, dalam pidatonya pada Sidang Terbuka Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor (IPB), menyampaikan bahwa masa depan akan menghadirkan berbagai potensi krisis, salah satunya adalah krisis pangan, di mana banyak negara, termasuk Indonesia, menghadapi kesulitan dalam mendapatkan impor beras dari negara lain.
Jokowi merinci bahwa tantangan masa depan bagi bangsa Indonesia mencakup krisis energi, krisis pangan, krisis ekonomi, dan disrupsi teknologi. Meskipun tantangan-tantangan ini ada, dia menekankan bahwa mereka tidak perlu ditakuti, melainkan harus dihadapi dengan solusi terbaik.
Presiden menyoroti ancaman krisis pangan yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dunia yang terus meningkat. Dia mengutip pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,25% per tahun sebagai contoh. Selain itu, perubahan iklim, seperti kemarau berkepanjangan, juga berdampak pada produksi pangan.
Jokowi mencatat bahwa saat ini sudah ada 19 negara yang membatasi ekspor pangan untuk melindungi rakyatnya, seperti yang terjadi di India yang menghentikan ekspor beras, sehingga harga beras naik di seluruh dunia dan impor menjadi sulit.
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Jokowi mengajak berbagai pihak untuk menerima kondisi ini dan mengantisipasinya. Dia juga meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk fokus pada isu pangan dan berharap ada inovasi besar dalam menghadapi krisis pangan di Indonesia. Tujuannya adalah agar Indonesia memiliki peluang untuk menjadi lumbung pangan global di masa depan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia.